Arema ISL yang kalah saat dua laga away di Kalimantan mendapatkan tekanan berat dari Aremania. Maklum, dengan label pemain bintang, permainan Singo Edan yang sudah membaik manakala menang dalam dua laga home melawan Persidafon dan Persiram Raja Ampat.
Salah satu pressure datang dari lemparan tomat dan telur saat bis yang membawa rombongan pulang itu memasuki pintu masuk kota Malang. Tidak hanya itu, di jejaring sosial media, banyak yang menuntut Arema ISL harus memperbaiki penampilan jika tidak ingin mendapatkan 'tamparan' lebih keras lagi.
Tekanan itu bukannya tidak disadari oleh Rahmad Darmawan, usai menggelar latihan di stadion Gajayana, Rabu (29/1). Pelatih yang membawa Persipura dan Sriwijaya juara Indonesia Super Liga [ISL] itu mengatakan dirinya sangat memahami reaksi suporter akibat dua kalah melawan Barito Putra dan Persiba.
"Saat ini saya sudah menerima banyak kritik dan masukan yang membangun. Berusaha meningkatkan mental pemain dan embangun kondisi yang drop usai kalah. Saya rasa tekanan dari Aremania sangat perlu dan kita apreasiasi dengan positif. Namun tetap saja, kami juga membutuhkan support," kata RD.
Namun, RD juga menambahkan jika tekanan berlebihan kepada pemain bukan membuat pemain bermain bagus, namun bisa jadi akan sebaliknya.
"Kita sedang menyatukan diri. Masih banyak laga yang bisa kita sambut dengan positif. Dibutuhkan satu loyalitas untuk membawa tim ini semakin baik dan kita sedang berbenah. Tentang pressure, sekali lagi saya tetap menganggap baik namun tidak akan positif jika dilakukan berlebihan," lanjut RD.
